
Virus hepatitis C dapat ditularkan lewat darah serta cairan tubuh yang mana terinfeksi misalnya saja cairan vagina atau cairan sperma. Umumnya penyebaran dari virus terjadi pada saat Anda melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom bersama orang yang terinfeksi maupun menggunakan jarum bekas yang dipakai orang terinfeksi.
Namun, jika Anda hanya melakukan hubungan seks satu orang dengan waktu yang lama, kecil kemungkinannya HCV atau hepatitis C akan ada karena lewat hubungan seks Persentase risiko ibu hamil akan menularkan HCV pada janin adalah sebesar 2 hingga 8%. Angka risiko yang satu ini dapat meningkat jika sang ibu pun terjangkit HIV.
Meski begitu, belum terdapat penemuan yang mana menyebutkan jika ibu hamil dengan hepatitis C mempengaruhi kehamilannya. Kehamilan pun tidak akan mempercepat proses dari penyakit atau memperburuk penyakit tersebut.
2. Gejala Hepatitis
Gejala atau tanda dari penyakit hepatitis pada dasarnya tidak langsung bisa dilihat begitu saja. Butuh waktu yang tidak singkat untuk melihat. Beberapa gejala dan tanda yang mungkin saja bisa dialami saat terjangkit Hepatitis C adalah sakit perut, rasa mual, sakit kuning, sering merasakan lelah, pegal-pegal, nafsu makan jadi menurun. Dan urine berubah warna jadi berwarna gelap.
3. Pengaruh Hepatitis C Pada Janin
Seperti yang telah disebutkan di atas, seorang ibu yang memiliki penyakit hepatitis C saat hamil memiliki risiko terjangkit virus juga pada bayi. Penularan dapat terjadi pada dalam rahim, ketika melahirkan, atau juga setelah bayi lahir. Namun, pada umumnya janin yang ada di rahim tidak terpengaruh oleh virus satu ini.
4. Pengobatan
Jika Anda saat ini sedang hamil, dokter kandungan mungkin saja tidak akan memberikan obat penyakit hepatitis C. Pasalnya obat-obat yang ada nantinya bisa mengganggu perkembangan dari janin. Sementara bagi Anda yang masih dalam masa tahap merencanakan kehamilan, sebaiknya segera melakukan konsultasi pada dokter untuk menyembuhkan hepatitis terlebih dahulu.
Selain itu, usahakan juga tidak berbagi beberapa jenis benda pribadi bersama orang lain, tidak bergonta-ganti pasangan saat hubungan seksual, tidak berbagi alat jarum suntik, dan memakai jarum suntik hanya sekali pakai saja.
Itulah adalah penjelasan sekilas mengenai hepatitis C saat hamil serta pengaruhnya pada janin. Tetap semangat ya, dan jangan pernah lupa jaga untuk selalu menjaga kesehatan serta kebersihan diri supaya janin dalam kandungan tetap terjaga.
0 komentar:
Posting Komentar